Selasa, 17 Juni 2008

KeLuLuSaN DuLu – SeKaRaNg

KeLuLuSaN DuLu – SeKaRaNg

B ulan ini merupakan bulan yang sangat menegangkan buat siswa/I tingkat SD-SMA mereka menunggu waktu tentang hasil ujian yang telah mereka kerjakan pada saat itu.

Banyak anak bilang bahwa pada saat ujian itu menentukan hidup dan matinya dia.

Sehingga tidak tutup kemungkinan banyak anak yang pada saat menerima hasil kelulusan yang mereka kerjakan banyak yang menangis, tertawa, bersorak, cemberut, dan enjoy2 aja…

Tapi untuk tahun ajaran ini pada saat q kerja di Jakarta q belum menemukan anak-anak pada saat pengumuman kelulusan yang CORET2 BAJU, KONVOI/KAMPANYE….

Tetapi kelihatannya tenang-tenang saja tanpa ada masalah…

Kalau pada saat dijaman q sekolah pengumuman belum keluar anak-anak sudah pada turun ke jalan untuk berkampanye ria n tanpa memperdulikan LULUS atau TIDAK, n yang dia tahu hanyalah bersenang-senang sambil menggendarai motor n suara motornya dibikin bising.

Tapi aku salut buat para siswa di jaman sekarang sudah tertib n tidak bikin bising pengguna jalan.

Aku ucapkan SELAMAT buat kalian semua yang telah LULUS dalam menghadapi ujian, kiranya kalian dapat menjadi orang yang berguna bagi Nusa dan Bangsa yang kalian cintai ini, dan juga apa yang kalian cinta n citakan dapat terwujud dengan baik.

CIAYO……………..

GOD BLESS YOU ALL …..

Senin, 16 Juni 2008

GAYA HIDUPKU

Pjl.Yulis Abadi
Pendahuluan : Gaya hidup setiap orang berbeda-beda, ada yang tertib & disiplin sejak masa kecil. Gaya hidup membentuk ________________. Pada akhirnya menentukan sikap dan pimpinan dari Tuhan.
I. Kehidupan Yusuf di rumah
1. Ketika berumur ___________, masih muda biasa menggembalakan kambing, domba (Kej 37:2)
2. Lebih dikasihi oleh ___________ dan yusuf ___________ bila diperintahkan oleh ayahnya (Kej 37:13~14)
3. ___________________ dalam melakukan pekerjaannya, terus mencari (Kej 37:16~17)
II. Kehidupan Yusuf di rumah Potifar (Kej 39)
1. Dalam pekerjaan disertai Tuhan, _______________ (2)
2. Diberikan _______________________ dalam mengatur rumah tuannya (4, 6)
3. _____________ kepada tuannya dan Tuhan (9~10)
4. Hasilnya: Tuhan selalu _____________ dan memberkati rumah Potifar (5)
III. Kehidupan di penjara (Kej 39)
1. Menunjukan sikap yang _________, _________ (22)
2. Tuhan membuat Yusuf menjadi ______________ bagi kepala penjuru (21)
3. Kepala penjara mempercayakan _____________________________ kepada Yusuf (22)
4. _________________ dipercayakan juga (22b)
KEHIDUPAN YAKUB YANG “TATIBDIS” (I)
Pjl.Yulis Abadi
Pendahuluan : ‘Tatibdis’ singkatan dari ___________ & ___________. Manusia baik tua maupun muda perlu menjalani hidup yang ada __________________.
I. Kehidupan Yakub di rumah (Kejadian 25)
1. Seorang yang ___________, yang suka tinggal _____________
(Kej 25:27b)
2. _____________ kasih kepada Yakub (_____________)
3. Yakub suka _______________
4. Yakub lebih mementingkan _________________
5. Yakub memberikan ________________ merah untuk mendapatkan hak kesulungan
6. Yakub memberikan _______________________ untuk ayahnya, setelah itu ia diberkati oleh ayahnya (Kej 27:17, 28~29)
II. Kehidupan Yakub di luar rumah (kej 28)
1. Yakub lari pergi ke __________________
2. Dimanakah Yakub bermimpi ada tangga yang ujungnya sampai ke langit? (19)
3. Di Rumah Laban
a. Yakub rajin bekerja ________________ (Kej 31:38) untuk mendapatkan istri selama 14 tahun, ternak (6 tahun)
b. ________________ dalam bekerja (Kej 31:38~40)
c. _______________ bekerja dengan tekun
· Diberkati oleh Tuhan (Kej 310:43)
III. Kehidupan Yakub pada saat kembali ke rumah
1. Mendapat _______________ dari Tuhan
2. Bertemu dengan kakaknya Esau dan berbaikan
3. Yakub kembali ke Betel membuat ____________ sebab Tuhan menyertai selama perjalanan hidupnya. (Kej 35:3)
4. Nama Yakub diganti menjadi _____________ (Kej 35:10)
IV. Pengajaran:
1. Hidup yang tertib dan disiplin dapat berkat yaitu ___________________
a. Belajar sesuatu yang berguna, Yakub dapat memasak
b. Bekerja dengan tekun, disiplin waktu
c. Bertanggung jawab atas pekerjaannya
2. Menjadi nenek moyang bangsa terkenal, dan umat pilihan Tuhan
GAYA HIDUP AKU DAN KAU
Pjl.Yulis Abadi
Pendahuluan : Kita semua ingin memiliki gaya hidup yang baik, sesuai dengan jalan kebenaran dan kehendak Tuhan.
I. Gaya hidup ku
1. Gaya Hidup anak-anak dunia
a. Gaya hidup yang berantakan dalam hal waktu, uang
b. Gaya hidup malas
c. Gaya hidup yang tidak menghormati orang tua
d. Gaya hidup yang tidak menghargai anugerah
2. Gaya Hidup anak-anak Tuhan
a. Gaya hidup yang teratur, tertib & disiplin
b. Gaya hidup rajin
c. Gaya hidup yang tahu menghormati orang tua
d. Gaya hidup yang menghargai anugerah
II. Gaya Hidup orang yang tahu ‘TATIBDIS’
1. Memiliki sikap tenang mendengarkan Firman Tuhan
2. Mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya
3. Gaya Hidup yang menjadi teladan bagi orang di sekitar
4. Gaya Hidup yang tidak memboroskan waktu, uang pada hal yang tidak bermanfaat. Co: main game, nonton tv
III. Gaya Hidup Aku dan Kau
1. Mau merubah perilaku kita yang kurang baik
2. Mau belajar untuk ‘TATIBDIS’
3. Mau lebih menghormati dan Menghargai
4. Berusaha untuk lebih rajin lagi
5. Kepala penjara tidak mencampuri ______________________ (23)
IV. Pengajaran:
1. Sikap Yusuf sangat teratur, disiplin dimanapun ia berada baik __________, ____________, ___________
2. Yusuf selalu menjadi _______________ tuannya
3. Yusuf selalu setia terhadap ___________, ___________, dan _______
4. Yusuf memiliki jiwa yang besar dan ________ (Kej 41:1)

Minggu, 15 Juni 2008

PACAR DAN CINTA

PACAR DAN CINTA


TUJUAN :

  1. Agar mereka tahu berpacaran yang baik

  2. Agar mereka tahu arti kesetiaan ( setia )


DISKUSI I :

  1. Apa pendapat anda tentang CINTA PERTAMA ( Cinta pada pandangan pertama )! Jawaban bebas cth.Yakub kej 29:18

  2. Apa yang anda rasakan pada saat itu? Cth. Yakub rela bekerja 14 th untuk mendapatkan Rahel


DISKUSI II :

  1. Sejak kapan anda mulai mengenal yang namanya pacaran?

  2. Apa gunanya orang mempunyai pacar?


DISKUSI III :

  1. Selama anda berpacaran pernahkah anda berpikir kalau seandainya pacar anda berpindah kelain hati / menduakan anda?

  2. Apa yang anda rasakan kalau hal itu terjadi! Kel 34 : 14, Ulangan 25 : 11-12, 5:9

  3. Pasti saat itu anda akan terluka, nah pada saat itu apa yang harus anda lakukan!

  4. Pernahkah anda menyatakan cinta pada Tuhan dengan hati yang tulus!

  5. Bagaimana perasaan anda kalau dinomor duakan oleh pacar anda?



Referensi :

Ulangan 29 : 20

Ulangan 32 : 21


IMUT-IMUT / AMIT-AMIT

IMUT-IMUT / AMIT-AMIT



Diskusi I :

  1. masih ingatkah waktu usia anda masih kecil pernah ditimang!siapakah yang paling berkesan?

  2. Bagaimana kesan2 kenangan anda waktu itu?

  3. Bagaimana reaksi orang sekitar terhadap anda waktu itu?


Diskusi II :

  1. Apakah anda sampai saat ini masih menjadi sumber sukacita di mata orang tua? Mengapa? (jawab bebas)

  2. Bagaimana dimata teman-teman kalian? Apakah anda juga menjadi sumber sukacita? Mengapa? ( jawab bebas)


Kitab Bacaan : LUKAS 1: 14-17


Diskusi III :

Mengapa Yohanes Pembabtis bisa menjadi sumber sukacita bagi keluarga dan orang banyak? (jawab bebas)

Kisi2 (pembina) :

  1. Ia menjadi besar dihadapan Tuhan

*)Manusia akan tumbuh besar secara fisik jika makan-makanan bergizi,dan juga

akan tumbuh secara rohani jika makan makanan Rohani (cth. Beribadah, Baca

Firman Tuhan tiap hari dll)

*)Makanan rohani itu diserap (cth.hanya sekedar datang ibadah namun tidak

sungguh-sungguh mendengarkan.

Membaca Firman namun tidak diserap dan dipahami (cth. EUTIKHUS=>

KIS 20 :9 dan Nasihat paulus kepada orang yang tidak Sungguh-sungguh

mendengarkan firman =>Kis 28 : 26

*)Seperti yang dilakukan YOHANES semakin melayani maka layak menjadi

yang terbesar di hadapan Bapa/Tuhan ( Mat 18 : 4 ) juga senantiasa

merendahkan hati baru layak menjadi ”Terbesar di Kerajaan surga”


  1. Ia tidak minum anggur/minumsn keras

*)Tidak minum anggur maksudnya => anggur yang memabukkan/minuman keras.

Pada jaman sekarang ini identik dengan minuman keras, narkoba, rokok

( Efesus 5 : 18)

*)Kenapa ”Merokok”membuat kita tidak besar dihadapan Tuhan?

Kisi2 (Pembina) : Membuat kesal lingkunagn sekitar/polusi, membuat kesal

orang tua, merusak bait Allah ( I Kor 3 : 16-17 )


  1. Ia penuh Roh Kudus

*) Tubuh kita lemah, namun dengan adanya Roh Kudus dapat mengalahkan

kedagingan kita. ( Galatia 5 : 16-17 ; Mat 26 : 41 )

Jika hidup kita dipenuhi Roh kudus, maka hidup dapat sumber sukacita bagi

keluarga dan sesama ( Roma 8 : 6 ; Roma 8 : 11-12 )


KESIMPULAN :

Biarlah hidup kita sejak kecil sampai dengan dewasa menjadi sumber sukacita bagi lingkungan yaitu dengan cara :

  1. Bertumbuh dewasa di dalam Tuhan

  2. Hidup kudus

  3. Dipenuhi Roh Kudus



Jumat, 13 Juni 2008

JANGAN PERNAH TERTIPU OLEH PENAMPILAN

JANGAN PERNAH TERTIPU OLEH PENAMPILAN

Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel : "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tingggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati. (I Samuel 16 : 7).

Firman Tuhan tersebut merupakan bagian yang menceritakan sesaat waktu menjelang Samuel akan mengangkat Daud sebagai raja Israel. Pada saat itu, Samuel sempat mengalami keraguan manakala saudara-saudaranya datang dengan penampilan menarik agar salah satu dari antara mereka dapat dipilih Samuel untuk menjadi raja Israel.

Namun keraguan Samuel terhapuskan oleh karena adanya Firman Tuhan yang disampaikan kepadanya agar ia tidak memandang seseorang itu dari penampilan.

Pola tindakan yang dilakukan oleh saudara-saudara Daud itu, pada saat sekarang ini, dalam bentuk cerita yang berbeda, sering kali kita temui diberitakan diberbagai media, bahkan mungkin pernah hadapi atau dengar ceritanya dari orang-orang terdekat kita.

Seorang perempuan yang sedang hamil muda bernama Atika, mati sia-sia setelah dibunuh dan dimutilasi disebuah hotel di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, oleh seorang tukang nasi goreng keliling yang mengaku sebagai seorang mahasiswa dari universitas swasta di Jakarta.

Kematiannya ditangisi oleh sanak-saudaranya. Penyesalan mendalam dirasakan oleh segenap anggota keluarganya begitu mengetahui bahwa orang yang selama ini telah diterima sebagai pacar anaknya, ternyata hanyalah seorang penipu. Mereka menyesal karena tidak mencek dengan benar latar belakang kekasih hati anaknya.

Pada cerita yang lain, tersebutlah seorang pria pengusaha telah jatuh terpana asmara oleh kecantikan wajah, kemolekan tubuh, kemanjaan perilaku serta lembut tutur kata dari seorang perempuan yang dikenalnya, sehingga pria tersebut akhirnya berpaling muka dari isterinya dan sempat berniat meninggalkan keluarganya demi perempuan yang lama menjadi kekasihnya itu.

Lebih menyedihkan lagi, pria itu bahkan sempat “melepaskan” iman kepercayaannya lalu menikahi perempuan muda itu secara siri.

Oleh karena rasa cinta seorang isteri kepada suaminya, akhirnya mata pria itu terbuka. Awalnya, pengakuan sangat sulit keluar dari mulut pria itu. Pria itu baru tersadar, ketika dirinya mengetahui bahwa harta kekayaannya perlahan-lahan telah berpindah tangan pada perempuan itu, dan dirinya tidak memiliki apa-apa lagi.

Kedua cerita diatas merupakan kisah nyata yang kerap terjadi dalam cerita kehidupan anak manusia, yang kemudian menjadi pemberitaan di media massa.

Gaya berpakaian, kegantengan atau kecantikan, dan lemah lembut tutur kata yang diucapkan seseorang, memang dapat membuat orang lain terlena. Padahal itu semua sengaja dilakukan, ditunjukkan, dan dikatakan seseorang tersebut, agar menarik minat atau perhatian orang lain yang menjadi target “usahanya.”

Menghadirkan citra diri baikmelalui penampilan memang memiliki andil untuk memunculkan daya tarik atau sikap respek dari orang lain. Besarnya andil tersebut, terkadang dimanfaatkan oleh sejumlah orang tertentn untuk memanfaatkan kebaikan ciri fisik maupun penampilan diri yang telah dipersiapkan sebelumnya, untuk maksud dan tujuan yang tidak baik.

Pada saat niat untuk menguasai orang lain muncul, seseorang dapat memotivasi dri untuk memakai penampilan sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan pencapaian yang diinginkannya.

Dalam menjalani niat yang tidak baik itu, nilai-nilai kepercayaan serta keyakinan orang lain dapat dikondisikan, yaitu dengan cara memberikan tampilan atau image yang baik atas penampilan diri seseorang.

Image baik yang dihadirkan memang sengaja dibuat agar memiliki kesesuaian "jati diri" yang telah diakui sebelumnya.

Upaya untuk menghadirkan image diri yang berkesesuaian dengan pola pencitraan, berfungsi untuk mengeliminasi segenap keraguan dari orang yang menjadi target, maupun untuk orang-orang terdekat target.

Sesungguhnya, segenap cara untuk memberikan image baik dengan mengupayakan penampilan diri dengan gaya tertentu, bertujuan untuk mencari kesenangan atau keuntungan bagi diri sendiri semata.

Pola pemikirannya :

Pertama
Penampilan yang baik bukanlah jaminan kalau orang yang baru kita kenal adalah orang yang sebaik penampilannya. ..

Kedua
Sebaiknya kita selalu menerapkan prinsip kehati-hatian terhadap seseorang yang baru kita kenal. Jangan mudah terbuai oleh omongan (kata-kata manis) maupun penampilan diri yang terlihat rapi, keren, atau menyenangkan mata semata.

Keindahan atau kesenangan yang ditawarkan pastilah hanya kesenangan sesaat semata. Ego pribadi, yang dijalankan untuk mendapatkan kesenangan atau keuntungan (berupa materi), adalah target utama. Puas dengan apa yang didapatkannya, kita akan ditinggalkan begitu saja...

Ketiga
Sudah sering dijumpai peristiwa-peristiwa yang menunjukkan kalau orang yang hanya mengandalkan diri pada eloknya penampilan, kebanyakkan merupakan tipikal dari seorang "pembual besar"...

Selidiki dan sadari sejak dini, jangan mudah terbuai serta terlena. Jangan mudah terbawa oleh perasaan serta pikiran. Kepada mereka yang baru kita kenal, jangan mudah terhanyut oleh kata-kata :
"Aku cinta padamu..."
"Dik, aku sayang padamu..."
sebab orang yang mudah mengatakan cinta atau sayang pada pertemuan pertama atau kedua (atau bahkan hanya melalui sms semata), adalah orang "yang tidak benar-benar mencintai atau menyayangi diri kita."

Keempat
Cinta memang soal perasaan, tapi itu bukan berarti, oleh karena cinta, kita tidak menggunakan akal pikiran kita; segenap logika-logika sehat yang bila kita pikirkan baik-baik nilai kebenarannya, kelak, tidak akan menjerumuskan kita pada masalah atau penyesalan.

Tetaplah berpikir kala diri kita sedang kasmaran...

Ketika cinta itu ditawarkan orang lain kepada kita, mungkin sebelumnya ada ketakutan diri kita tidak akan mendapat jodoh. Ingat dan yakinlah bahwa jodoh itu memang di tangan Tuhan. Janganlah mata kita disilaukan oleh penampilan, dengan apa yang dia bawa, dan dengan apa yang diri orang lain itu tawarkan. Yakinlah diri, selidiki dan pastikan terlebih dahulu, bahwa semuanya itu adalah benar adanya.


Benar adanya apabila dikatakan, penyesalan itu memang tidak pernah datang duluan. Rasa menyesal memang baru ada ketika segala sesuatunya telah membawa perubahan namun perubahan yang ada, tidak seperti yang diinginkan.

INGAT...!!! Jangan tunggu sampai penyesalan itu datang... karena penyesalan tidak pernah datang duluan...

Tuhan memberkati kita semua.

catatan :
Tulisan ini didedikasikan kepada para kaum perempuan, yang sering kali mudah tertipu oleh penampilan keren para kaum pria, dan kepada kaum pria yang terlalu mudah terbawa arus nafsu karena adanya tampilan tubuh menarik dari kaum perempuan...

BERSINAR BAGI TUHAN

BERSINAR BAGI TUHAN

( Mat 5 : 16 )

Tujuan :

  1. Agar mereka bias menjadi terang/ bersinar baik dimata Tuhan maupun manusia

  1. Agar mereka tahu bahwa dirinya juga bisa menjadi terang bagi semua orang

DISKUSI I :

  1. Pasti disini anda mempunyai idola masing-masing yang bias menjadi panutan/teladan bagi kalian semua ! siapa idola kalian yang pantas kalian jadikan teladan!

  1. Mengapa kalian mengidolakan orang tersebut?

  1. Patut atau tidak kita meniru idola kita?

DISKUSI II :

  1. Sebenarnya kita pribadi bisa tidak menjadi teladan/idola bagi Tuhan maupun semua orang! (Mat 5 : 13-14)

  1. Kalau kalian bisa menjadi teladan, nah bagaimana cara kita bias bersinar bagi Kristus?

Kisi2 :

- Mengasihi musuh/ orang yang menyakiti kita ( mat 5 : 44 )

- Melakukan tugas atau pekerjaan kita dengan tekun dan penuh rasa tanggung jawab

( Efesus 6 : 19 )

- Tidak megejar harta duniawi karena kita tahu harta dunia adalah sia-sia ( Mat 6 : 19 )

  1. Nah sekarang kalau kita belum bersinar bagi Tuhan apa tekat kita hari ini ?